Senin, 08 Desember 2014

Skripsi Hukum: Kajian Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Lingkup Pemeliharaan Kesehatan

BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Hukum: Kajian Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Lingkup Pemeliharaan Kesehatan
Manusia  sebagai  makhluk  sosial  untuk  melangsungkan  kehidupannya  perlu  untuk  bekerja.  Bekerja  merupakan  suatu  hal  yang  sangat  penting,  karena  dengan  bekerja  manusia  memperoleh  penghasilan  yang  dapat  memenuhi  segala  kebutuhannya guna mencapai kesejahteraan hidup.

Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  kata  “kerja”  diartikan  sebagai  kegiatan melakukan sesuatu  yang dilakukan (diperbuat), sesuatu yang  dilakukan  untuk  mencari  nafkah,  dan  mata  pencaharian.  “Pekerja”  diartikan  sebagai  orang  yang  bekerja  dan  orang  yang  menerima  upah  atas  hasil  kerjanya.  “Pekerjaan”  diartikan  sebagai  barang  apa  yang  dilakukan  (diperbuat  dan  dikerjakan),  pencaharian  yang  dijadikan  pokok  penghidupan,  dan  sesuatu  yang  dilakukan  untuk  mendapat  nafkah.  “Bekerja”  adalah  melakukan  suatu  pekerjaan  (Departemen Pendidikan Nasional, 2012: 681-682).
Pengertian  yang  diberikan  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  kata  bekerja  diasumsikan  kegiatan  yang  dilakukan  dengan  menuangkan  pikiran  dan  tenaga  dalam waktu tertentu oleh seseorang sebagai profesi yang sengaja dilakukan untuk  mendapatkan  penghasilan.  Dengan  bekerja  manusia  akan  mendapatkan  banyak  manfaat,  antara  lain  dapat  mengasah  kemampuan,  keterampilan,  melatih  untuk  hidup secara mandiri, melatih untuk bertanggungjawab, memberikan tujuan hidup,  dan mendapatkan penghasilan guna mencukupi kebutuhan.
Manusia  dalam  melangsungkan  hidupnya  mempunyai  kebutuhan  yang  beraneka  ragam,  untuk  dapat  memenuhi  semua  kebutuhan  tersebut  manusia  dituntut  untuk  bekerja.  Baik  pekerjaan  yang  diusahakan  sendiri maupun  bekerja  pada  orang  lain.  Pekerjaan  yang  diusahakan  sendiri  maksudnya  adalah  bekerja  atas usaha modal dan tanggungjawab sendiri. Sedangkan bekerja pada orang lain  maksudnya  adalah  bekerja  dengan  bergantung  pada  orang  lain,  yang  memberi  perintah dan mengutusnya, karena ia harus tunduk dan patuh pada orang lain yang  memberikan pekerjaan tersebut (Zainal Asikin dkk, 2008: 1).
  Pengertian Tenaga Kerja  dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor  13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa “Tenaga kerja adalah  setiap orang  yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan /  atau  jasa  baik  untuk  memenuhi  kebutuhan  sendiri  maupun  untuk  masyarakat”.
Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari pembangunan  sektor  ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan bagian dari upaya pembangunan sumber daya  manusia  yang  tidak  terpisahkan  dengan  pembangunan  nasional  sebagai  Pengamalan Pancasila dan Pelaksanaan  Undang-Undang Dasar Negara Republik  Indonesia Tahun 1945.  Hal ini diarahkan pada peningkatan harkat dan martabat  serta  kemampuan  manusia,  juga  kepercayaan  pada  diri  sendiri  dalam  rangka  mewujudkan  masyarakat  sejahtera,  adil  dan  makmur  baik  materiil  maupun  spiritual.
Tenaga  kerja  sebagai  pelaksana  pembangunan  nasional  harus  dijamin  haknya, diatur kewajibannya dan dikembangkan daya gunanya. Banyaknya orang  bekerja  akan  membuat  perekonomian  negara  semakin  maju.  Mengingat  pentingnya  kedudukan  tenaga  kerja  dalam  proses  pembangunan  nasional  khususnya  perekonomian  negara  tentu  sudah  semestinya  kesejahteraan  tenaga  kerja perlu  mendapat  perhatian dan  perlindungan  yang baik. Tenaga kerja selain  mendapatkan penghasilan juga berhak mendapatkan fasilitas lain  seperti jaminan  sosial.
Pembangunan  dalam  bidang  sosial  ekonomi  sebagai  salah  satu  pelaksanaan  kebijakan  pembangunan  nasional  yang  mendapat  perhatian  cukup  memadai  dari  pemerintah  sehingga  dari  waktu  ke  waktu  pembangunan  bidang  sosial  ekonomi  mengalami  banyak  kemajuan  yang  pada  gilirannya  diharapkan  dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian pada gilirannya pula  kesejahteraan  tersebut  dapat  dijangkau  dan  dapat  dinikmati  secara  adil,  berkelanjutan,  dan  merata  bagi  seluruh  rakyat  Indonesia.  Salah  satu  bentuk  pembangunan  sosial  ekonomi  menjadi  dinamika  tersendiri  dalam  pembangunan  nasional  bangsa  Indonesia  karena  dalam  praktiknya  masih  banyak  mengalami  tantangan  dan  tuntutan  yang  harus  dipecahkan.  Salah  satunya  adalah    penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial (Rudy H.P. dan Eka N.A.M. Sihombing,  2012: 164).
Pasal  28  H  ayat  (3)  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1945  bahwa “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan  pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat” dan Pasal  34 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa  “Negara  mengembangkan  sistem  jaminan  sosial  bagi  seluruh  rakyat  dan  memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat  kemanusiaan”.  Oleh  karenanya,  Pemerintah  menyelenggarakan  jaminan  sosial  yang  ditujukan  pada  pekerja/  buruh.  Salah  satu  jaminan  sosial  yang  ada  adalah  Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Pasal  1  angka  1  Undang-Undang  Nomor  40  Tahun  2004  tentang  Sistem  Jaminan Nasional, “Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial  untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya  yang  layak”.  Menurut  Pasal  1  angka  1  Undang-Undang  Nomor  3  Tahun  1992  tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, “Jaminan  sosial tenaga kerja adalah suatu  perlindungan  bagi  tenaga  kerja  dalam  bentuk  santunan  berupa  uang  sebagai  pengganti  sebagian  dari  penghasilan  yang  hilang  atau  berkurang  dan  pelayanan  sebagai  akibat  peristiwa  atau  keadaan  yang  dialami  oleh  tenaga  kerja  beru pa  kecelakaan  kerja,  sakit,  hamil,  bersalin,  hari  tua,  dan  meninggal  dunia”.  Ruang  lingkup program jaminan sosial tenaga kerja meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),  Jaminan  Kematian  (JK),  Jaminan  Hari  Tua  (JHT),  dan  Jaminan  Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja diselenggarakan oleh negara  dan pelaksanaanya dilakukan oleh Badan Penyelenggara yang ditunjuk. Dalam hal  ini Menteri yang bertanggungjawab dalam bidang ketenagakerjaan melimpahkan  tugas  dan  wewenang  penyelenggaraan  program  jaminan  sosial  tenaga  kerja  kepada  Badan  Penyelenggara  yang  ditunjuk  yaitu  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN)  yang  dibentuk  dengan  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.
Badan  Usaha  Milik  Negara  yang  ditunjuk  adalah  PT.  Jamsostek  (Persero).  PT.
Jamsostek  (Persero)  melaksanakan  fungsi  dan  tugasnya  dengan  mengutamakan    pelayanan  kepada  peserta  dalam  meningkatkan  perlindungan  dan  kesejahteraan  tenaga kerja beserta keluarganya (Zulaini Wahab, 2001: 146).
Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  adalah  program  publik  yang  memberikan  perlindungan  bagi  tenaga  kerja  untuk  mengatasi  risiko  sosial  ekonomi  tertentu  yang  penyelenggaraannya  mengunakan  mekanisme  Asuransi  Sosial.  Program  asuransi  sosial  termasuk  Jaminan  Kecelakaan  Kerja   (JKK),  Jaminan  Kematian (JK), dan  Jaminan Pemeliharaan Kesehatan  (JPK).  Sedangkan program Jaminan  Hari Tua  (JHT)  merupakan suatu bentuk program dana pensiun yang menjanjikan  manfaat pensiun bagi pesertanya.
Pasal  1  angka  3  Undang-Undang  Nomor  40  Tahun  2004  tentang  Sistem  Jaminan  Nasional,  “Asuransi  sosial  adalah  suatu  mekanisme  pengumpulan  dana  yang  bersifat  wajib  yang  berasal  dari  iuran  guna  memberikan  perlindungan  atas  risiko  sosial  ekonomi  yang  menimpa  peserta  dan/  atau  anggota  keluarganya”.
Jaminan pemeliharaan kesehatan diselenggarakan dengan sistem asuransi sosial.
Pengertian  asuransi  dirumuskan  mencakup  suatu  keadaan  di  mana  pihak  penanggung  yang  menerima  sejumlah  uang  (premi)  atas  janji  dari  pihak  penanggung untuk memberikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap  risiko-risiko  tertentu  yang  mungkin  dihadapinya.  Perlindungan  tersebut  dilaksanakan  dengan  memberikan  penggantian  atau  pembayaran  kepada  tertanggung  bila  tertanggung  yang  bersangkutan  terkena  risiko  yang  dipertanggungkan (Zulaini Wahab, 2001: 146).
Jaminan sosial tenaga kerja sebagai program publik memberikan hak dan  membebani kewajiban secara pasti bagi pengusaha dan tenaga kerja. Berdasarkan  Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja,  hak  peserta adalah  berupa santunan tunai dan pelayanan medis, sedangkan kewajiban  peserta adalah tertib adminstrasi dan membayar iuran.
Pasal  2  ayat  (3)  Peraturan  Pemerintah  Nomor  14  Tahun  1993  tentang  Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyebutkan “Pengusaha  yang  mempekerjakan  tenaga  kerja  sebanyak  10  (sepuluh)  orang  atau lebih,  atau  membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebulan, wajib  mengikutsertakan  tenaga  kerjanya  dalam  program  jaminan  sosial  tenaga  kerja”.
  Kecuali jika pengusaha telah memberikan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik  dari yang ditentukan oleh Peraturan perundang-undangan, tidak wajib ikut dalam  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  (JPK)  yang  diselenggarakan  oleh  Badan  Penyelenggara yaitu PT. Jamsostek (Persero).
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan  (JPK)  PT. Jamsostek  (Persero)  merupakan salah satu program jaminan sosial tenaga kerja yang membantu tenaga  kerja  dan  keluarganya  dalam  mengatasi  masalah  kesehatan.  Mulai  dari  pencegahan,  pelayanan  di  klinik  kesehatan,  rumah  sakit,  kebutuhan  alat  bantu  peningkatan pengetahuan, dan pengobatan secara efektif dan efisien.
Eddy Yunus menyatakan bahwa “Health Insurance (JPK) is the assurance  of  health  services  provided  to  the  employee,  husbands  or  wives  and  children   that  is  comprehensive  and  includes  health  promotion  services,  prevention  and  cure  of  disease,  and  the  selection  of  health”  (Asuransi  Kesehatan  (JPK)  adalah  jaminan  pelayanan  kesehatan  yang  diberikan  kepada  karyawan,  suami  atau  istri  dan  anak  yang  komprehensif  dan  mencakup  pelayanan  kesehatan  promosi,  pencegahan  dan  penyembuhan  penyakit, dan pemilihan kesehatan) (Eddy Yunus, 2012: 305).
PT.  Jamsostek  (Persero)  dalam  hal  kepesertaan  wajib  memberikan  kartu  pemeliharaan  kesehatan kepada setiap peserta dan memberikan keterangan  yang  perlu  diketahui  peserta  mengenai  paket  pemeliharaan  kesehatan  yang  diselenggarakan.  Peserta  dapat  memperoleh  informasi  secara  langsung  dari  PT.
Jamsostek (Persero) setempat.
Tujuan  dari  pemeliharaan  kesehatan  adalah  agar  pekerja/  buruh  memperoleh kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial sehingga  memungkinkan  dapat  bekerja  secara  optimal.  Oleh  karena  itu  program  jaminan  sosial tenaga kerja memprogramkan jaminan pemeliharaan kesehatan.
Manfaat  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  (JPK)  bagi  tenaga  kerja  mendapatkan  pelayanan  kesehatan  untuknya  pribadi  beserta  keluarganya.  Bagi  perusahaan  dapat  memiliki  tenaga  kerja  yang  sehat  dan  dapat  berkonsentrasi  dalam  bekerja  sehingga  lebih  produktif.  Bagi  Negara  dapat  menyejahterakan  rakyatnya.
Menyadari  manfaat  pentingnya  jaminan  sosial  tenaga  kerja  khususnya  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  (JPK),  jelaslah  hal  demikian merupakan  topik    menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui kegiatan penelitian hukum.  Penulis  melakukan  penelitian  tentang  pelaksanaan  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan (JPK)  terhadap  tenaga  kerja  sebagai  peserta  Jamsostek  Surakarta  dan  kendala  yang  dihadapi  PT.  Jamsostek  (Persero)  Kantor  Cabang  Surakarta  dalam  melaksanakan  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  (JPK)  serta  upaya  penyelesaiannya.
Berdasarkan  uraian  tersebut  di  atas,  Penulis  melakukan  penelitian  untuk  penulisan  hukum  (skripsi)  dengan  judul  “KAJIAN  TENTANG  PELAKSANAAN  PROGRAM  JAMINAN  SOSIAL  TENAGA  KERJA  DALAM  LINGKUP  PEMELIHARAAN  KESEHATAN  (Studi  di  PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Surakarta)”.

 Skripsi Hukum: Kajian Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Lingkup Pemeliharaan Kesehatan

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi