Kamis, 04 Desember 2014

Skripsi Hukum: Pertanggungjawaban Pihak Penjual Atas Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Dengan Sistem Inden Pada Dealer Mobil

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah.
 Skripsi Hukum: Pertanggungjawaban Pihak Penjual Atas Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Dengan Sistem Inden Pada Dealer Mobil
Manusia  secara  alamiah  menghendaki  agar  dalam  kehidupannyadapat  dijalani  dengan  layak  dan  serba  berkecukupan,  tidak  kekurangan  suatu  apapun  baik  dalam  hal  pangan,  sandang  dan  papan  serta  kebutuhan-kebutuhan  lainnya.

Selanjutnya  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhannya,  masyarakat  melakukan  berbagai transaksi antara lain jual beli yang meliputi benda atau barang apa saja  baik  yang  barang  yang  sudah  ada  pada  saat  dilakukannya  perjanjian  jual  beli  maupun belum ada.
Jual-beli  merupakan  bentuk  transaksi  umum  yang  sering  dilakukan  oleh  masyarakat. Biasanya, perjanjian jual-beli dilakukan secara lisan atau tertulis atas  dasar kesepakatan para pihak (penjual dan pembeli). Pengertian jual-beli menurut  Jual-beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak  yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan sesuatu kebendaan, dan pihak  -beli  merupakan suatu ikatan bertimbal balik dalam manapihak yang satu (si penjual)  berjanji  untuk  menyerahkan  hak  milik  atas  suatu  barang,  sedang  pihak  yang  lainnya  (si  pembeli)  berjanji  untuk  membayar  harga  yang  terdiri  atas  jumlah  sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut.
Terahadap  barang  atau benda  yang  belum  ada  karena  belum  diproduksi  atau belum diangkut ke daerah tempat calon pembeli berada, maka pembeli dapat  melakukan pemesanan terlebih dahulu dengan menyebutkan rincian tentang jenis  dan  warna  benda/barang  yang  diinginkan  serta  spesifikasinya  dengan  disertai  sejumlah  uang  sebagai  tanda  jadi  nantinya  akan  diperhitungkan  sebagai  harga  barang yang akan dibeli.Transaksi dimana barang/benda tertentu belum ada pada  prakteknya disebut perjanjian jual beli inden. Biasanya jual beli indendilakukan  oleh  masyarakat  pada  barang  yang  bernilai  tinggi  yang  harus  diproduksi  oleh  produsen  terlebih  dahulu,  misalnya  seperti  mobil  atau  motor  dengan  jenis  dan   merk tertentu.Sistem inden adalah suatu sistem perintah (order) pembelian oleh  seorang  penjual  kepada  seorang  pembeli  dengan  harga  yang  ditetapkan  sebelumnya  untuk  spesifikasi  yang  dimaksud  dan  dilaksanakan  dalam  jangka  waktu  tertentu.  Adapun  sistem  perjanjian  dan  pembayarannya  tergantung  dari  masing-masing perusahaan penjual mobil.
Jual  beli  yang  objeknya  belum  ada  sering  mengakibatkan  suatu  permasalahan karena biasanya masa tunggu nya agak lama  yang mengakibatkan  para  indentor  tidak  sabar  menunggu.  Masalah  lainnya  adalah  tidak  adanya  kepastian  kapan  indentor  mendapatkan  barang  yang  dipesan,  juga  perubahan  harga  pada  saat  jangka  waktu  pemesanan  barang,  dan  barang  yang  dipesan  indentor  apakah  sama  dengan  barang  yang  datang  dan  juga  bisa  terjadi  barang  tersebut tidak diterima indentor sampai jangka waktu yang telah ditentukan.
Pasal  1234  KUHPerdata  menyataka -tiap  perikatan  adalah  untuk  memberikan  sesuatu,  untuk  berbuat  sesuatu,  atau  untuk  tidak  berbuat  sesuatu. Berbuat sesuatu adalah melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan  dalam  perjanjian.  Sedangkan  tidak  berbuat  sesuatu  adalah  tidak  melakukan  sesuatu  perbuatan  sebagaimana  juga  yang  telah  ditetapkan  dalam  perjanjian,  manakala para pihak telah menunaikan prestasinya maka perjanjian tersebut akan  berjalan  sebagaimana  mestinya  tanpa  menimbulkan  persoalan.  Di  sisi  lain,  seseorang  telah  lalai  untuk  memenuhi  kewajiban  yang  diharuskan  dalam  perjanjian  disebut  wanprestasi.  Wanprestasi  merupakan  akibat  dari  pada  tidak  dipenuhinya  perikatan  hukum.  Dalam  hal  wujud  prestasinyayakni  memberikan  sesuatu,  maka  perlu  dipertanyakan  apakah  di  dalam  perjanjian  telah  ditentukan  atau  belum  mengenai  tenggang  waktu  pemenuhan  prestasi.  Jika  tidak  dicantumkan  dalam  perjanjian,  maka  dipandang  perlu  untuk  terlebih  dahulu  memperingatkan  untuk memenuhi  kewajibannya,  dan  jika tidak  dipenuhi,  maka  dapat dinyatakan wanprestasi.
 Perjanjian  jual  beli  secara  inden menimbulkan  berbagai  masalah  antara  lain  adalah  barang  yang  diterima  indentor  tidak  sesuai  dengan  yang  dipesan,  diterima  dalam  keadaan  tidak  sempurna,  diterima  melewati  batas  waktu  yang  diperjanjikan atau  indentor  tidak  menerima sama  sekali  barang  yang  dipesan.
Dalam  hal  ini  penulis  meneliti  perjanjian  jual  beli  mobil  secara  inden,  dimana  perjanjian  jual  beli  mobil  secara  inden  terjadi  karenaminat  konsumen  terhadap  mobil  sangat  tinggi  sehingga  perbandingan  antara  permintaan  dengan  jumlah  barang  tidak  seimbang.  Penulis  juga  meneliti  sejauh  mana  tanggungjawab  oleh  penjual  jika  terjadi  masalah  tersebut  dan  juga  ditinjau  dari  Undang-Undang  Perlindungan Konsumen.
Bagaimana  pihak  penjual  dalam  menanggapi  masalah  tersebut,  maka  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  dengan  judul  :  PERTANGGUNGJAWABAN  PIHAK  PENJUAL  ATAS  WANPRESTASI  DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN  JUAL  BELI  MOBIL  DENGAN  SISTEM  INDEN PADA  DEALER  MOBIL  (  STUDI  KASUS  PADA  PT.
SUTAN INDO ANEKA MOBILPEMATANGSIANTAR).
B.Rumusan Masalah.
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  diatas,  maka  penulis  membatasi  permasalahan yang ingin dikaji, dengan rumusan masalah sebagai berikut :.
1. Bagaimana bentuk wanprestasi dalam jual-beli mobil dengan sistem inden?.
2. Bagaimana  bentuk pertanggungjawaban penjual terhadap indentor dalam hal  terjadinya wanprestasi?.
3. Bagaimana  upaya dari perusahaan untuk  menghindari  timbulnya  masalah dalam perjanjianindendengan indentor?.
 C.Tujuan Penelitian.
Pada  dasarnya  tujuan  suatu  penelitian  yaitu  bersifat  obyektif  dan  subyektif.
Untuk  itu  sesuai  dengan  rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini,  penulis  mempunyai tujuan diantaranya :.
1. Tujuan Obyektif.
a. Untuk  mengetahui  pertanggungjawaban  pihak  penjual  dalam  perjanjian  jual beli secara indent.
b. Untuk  mengetahui  bagaimana  pihak  penjual  dalam  mengatasi  masalahmasalah yang timbul dalam perjanjian jual beli secara inden.
2. Tujuan Subyektif.
a. Untuk  menambah,  mengembangkan  wawasan,  pengetahuan  dan  kemampuan penulis di bidang Hukum Perdata.
b. Untuk memahami dan mengkaji pertanggungjawaban pihak penjual  jika  terjadinya wanprestasi dalam jual beli mobil secara inden.
c. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar Strata 1 (  Sarjana  )  dalam  bidang  Ilmu  Hukum  di  Fakultas  Hukum  Universitas  Sebelas Maret Surakarta.
D.Manfaat Penelitian.
Didalam  setiap  penelitian,  penulis  mengharapkan  adanya  manfaat  yang  terkandung  dalam  penelitian  tersebut  yang  dapat  berguna  bagi  penulis  sendiri  maupun  orang  lain  yang  membacanya,  Adapun  manfaat  yang  diperoleh  dari  penelitian ini adalah :.
1. Manfaat Teoritis.
a. Dari  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  pemikiran  dan  landasan  teoritis  bagi  pengembangan Ilmu  Hukum  pada  umumnya dan Hukum Perdata pada khususnya.
b. Dapat bermanfaat sebagai literatur, bahan-bahan informasi ilmiah maupun  masukan  data  penulisan  hukum  selanjutnya  bagi  para  pihak  yang  berkepentingan.
c. Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menyumbangkan  pemecahan  masalah atas permasalahan yang diteliti.
2. Manfaat Praktis.
a. Memberikan jawaban atas masalah diteliti dan hasil penelitian diharapkan  dapat  member  masukan  serta  pengetahuan  bagi  para  pihak  yang  berkompeten dan berniat pada hal serupa.
b. Menjadi  wahana  bagi  penulis  untuk  mengembangkan  pengetahuan,  penalaran, dan pengalaman dalam menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan  bagi para pihak yang terkait dan sebagai bahan informasi dalam kaitannya  dengan hal-hal yang menyangkut masalah ini.

 Skripsi Hukum: Pertanggungjawaban Pihak Penjual Atas Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Dengan Sistem Inden Pada Dealer Mobil

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi