Rabu, 03 Desember 2014

Skripsi Sastra: Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
Skripsi Sastra: Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Kesehatan merupakan  hak asasi  manusia  dan  merupakan  salah  satu  unsur  kesejahteraan  yang  harus  diwujudkan  sesuai  dengan  cita-cita  bangsa  Indonesia  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pancasila  dan  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik Indonesia  Tahun  1945.  Setiap  hal  yang  menyebabkan  terjadinya  gangguan  kesehatan  pada  masyarakat  Indonesia  akan  menimbulkan  kerugian  ekonomi yang besar bagi Negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan  masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan Negara.

Pembangunan  kesehatan  bertujuan  untuk  meningkatkan  kesadaran,  kemauan  dan  kemampuan  hidup  sehat  bagi  setiap  orang  agar  terwujud  derajat  kesehatan  masyarakat  yang  optimal.  Pembangunan  bidang  kesehatan  diarahkan  untuk  mencapai  komitmen  internasional,  yang  dituangkan  dalam Millennium  Development Goals(MDGs) dengan tujuan  yan terkait langsung dengan bidang  kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,  memerangi Human  Immunodeficiency  Virus- Acquired  Immunodeficiency Syndrome(HIV-AIDS), Tuberculosis(TB)  dan  Malaria  serta  penyakit  lainnya  dan  yang  tidak  terkait  secara  langsung  yaitu  menanggulangi  kemiskinan  dan  kelaparan  serta  mendorong  kesetaraan  gender  dan  pemberdayaan  perempuan  (Dinkes Prov. Jatim, 2011:1).
 Pertumbuhan  dan  pembangunan  ekonomi  disebuah  Negara  akan  sangat  mempengaruhi  derajat  kesehatan  penduduknya  dan  berkaitan  erat  pula  dengan  kemampuan  Negara  tersebut  untuk  mengembangkan  pelayanan  kesehatan  maupun  kegiatan-kegiatan  lain  disektor  kesehatan. Kebijaksanaan  dibidang  kesehatan  dan  pelaksanaannya  juga  sangat  dipengaruhi  oleh  pertimbangan  ekonomi  secara  makro.  Program-program  kesehatan  hendaknya  dipandang  sebagai suatu strategi yang menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan sosial  dan  ekonomi  dari  suatu penduduk.  Strategi  tersebut  membutuhkan  pilihan  program-program  yang  dapat  meningkatkan  derajat  kesehatan  secara  efisien,  misalnya,  pengembangan  jaringan  pelayanan  kesehatan,  pembangunan  infrastruktur air bersih, peningkatan gizi masyarakat, imunisasi dan sebagainya.
Faktor  kesehatan dilihat  dari  perspektif  ekonomi berkaitan  erat  dengan  kualitas  sumber  daya  manusia  (quality  of  human  resources)  itu  sendiri.  Tinggi  rendahnya  kualitas  sumber  daya  manusia  (SDM)  akan  ditentukan  oleh  status  kesehatan, pendidikandan tingkat pendapatan per kapita (Ananta dan Hatmadji,  1985:22).Indikator kualitas sumber daya manusia dalam kegiatan perekonomian  secara  tidak  langsung  juga  akan  berimbas  pada  tinggi  rendahnya  produktifitas  sumber daya manusia, dalam hal ini khususnya produktifitas tenaga kerja . Teori  ekonomi  mikro  tentang  permintaan  (demand)  jasa  pelayanan  kesehatan  menyebutkan  bahwa  harga  berbanding  terbalik  dengan  jumlah  permintaan  jasa  pelayanan kesehatan. Teori ini mengatakan bahwa jika jasa pelayanan kesehatan  merupakan  normal  good,  makin  tinggi  income keluarga  maka  makin  besar  demand terhadap  jasa  pelayanan  kesehatan  tersebut.  Jenis  jasa  pelayanan   kesehatan tersebut merupakan inferior good, meningkatnya pendapatan keluarga  akan  menurunkan demand terhadap  jenis  jasa  pelayanan  kesehatan  tersebut  (Folland et al., 2001:25).
Keberhasilan  program  kesehatan  dan  program  pembangunan  sosial  ekonomi  pada  umumnya  dapat  dilihat  dari  peningkatan  usia  harapan  hidup  penduduk  dari  suatu  negara.  Meningkatnya  perawatan  kesehatan  melalui  Puskesmas,  meningkatnya  daya  beli  masyarakat  akan  meningkatkan  akses  terhadap  pelayanan  kesehatan,  mampu  memenuhi  kebutuhan  gizi  dan  kalori,  mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan  dengan  penghasilan  yang  memadai,  yangpada  gilirannya  akan  meningkatkan  derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Andersen dkk(1975:115),  membagi faktor yang menentukan pemanfaatan  pelayanan kesehatan menjadi tiga yaitu:.
1) Faktor predisposing atau  kecenderungan  individu  dalam  menggunakan  pelayanan  kesehatan  yang  di  tentukan  oleh  serangkaian  variabel  seperti  keadaan demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan), keadaan sosial  (pendidikan,  ras,  jumlah  keluarga,  agama,  etnik,  pekerjaan),  sikap/kepercayaan  yang  muncul  (terhadap  pelayana  kesehatan,  terhadap  tenaga kerja, perilaku masyarakat terhadap sehat dan sakit).
2) Faktor  pendukung,  yaitu  faktor  yang  menunjukkan  kemampuan  individu  dalam  menggunakan  pelayanan  kesehatan,  yang  ditunjukkan  oleh  variabel  sumber  pendapatan  keluarga,  sumber  daya  yang  ada  di  masyarakat  yang  tercermin  dari  ketersediaan  kesehatan  termasuk  jenis  dan  rasio  masing-  masing  pelayanan  dan  tenaga  kesehatannya  dengan  jumlah  penduduk,  kemudian  harga  pelayanan  kesehatan  yang  memadai  dan  sesuai  dengan  kemampuan mereka.
3) Faktor  kebutuhan,  yaitu  faktor  yang  menunjukkan  kemampuan  individu  untuk  menggunakan  pelayanan  kesehatan.  Kemampuan  ini  ditunjukkan  dengan  adanya  kebutuhan  karena  alasan  yang  kuat  seperti  pendekatan  terhadap penyakit yang dirasakan serta adanya jawaban atas penyakit tersebut  dengan cara mencari pelayanan kesehatan. Pelayanan terhadap suatu penyakit  termasuk bagian dari kebutuhan.
Fuchs  (1998),  Dunlop  dan  Zubkoff  (1981)  dalam  Laksono  (2005:23)  menyebutkan  bahwa  ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  terhadap  pelayanan  kesehatan  yaitu:  kebutuhan  berbasis  fisiologis,  penilaian  pribadi  akan  status  kesehatan,  variabel-variabel  ekonomi  tarif,  penghasilan  masyarakat,  adanya  asuransi  kesehatan  dan  dan  jaminan  kesehatan,  variabelvariabel demografis dan umur, dan jenis kelamin.
Pemanfaatan  unit  pelayanan  kesehatan  relatif  masih  rendah.  Survei  Kesehatan  Rumah  Tangga  (SKRT)  2010  menunjukkan  bahwa  63,2%  penderita  yang  ditemukan  sakit  sudah  berobat;  24,2%  penderita  berobat  ke  Puskesmas,  8,9%  ke  praktek  dokter,  8,1%  ke  praktek  para  medis  dan  13,9%  berusaha  mengobati sendiri.
Derajat kesehatan  masyarakat dapat  ditingkatkan  menjadi  lebih  baik kualitasnyaolehPemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Kesehatan dengan  terus berusaha  mendekatkan  pelayanan  kepada  masyarakat  secara  lebih  merata.
 Jumlah  sarana  pelayanan  kesehatan  dasar  di  Kabupaten  Madiun  sebanyak  26  Puskesmas,  58  Puskesmas  Pembantu,  122  Polindes  dan  92  Ponkesdes.  Terdiri  dari  4  Puskesmas Rawat Inap PONED, 1 Puskesmas  PONED Non  Rawat Inap,  21  Puskesmas  Non  Rawat  Inap,  1  Puskemas  Pembantu  Gawat  Darurat  dan  Observasi.  Jumlah  kunjungan  rawat  jalan,  rawat  inap  dan  jiwa  di  sarana  pelayanan  kesehatan  di  Kabupaten  Madiun   tahun  2012  per  hari  adalah  untuk  rawat jalan sebanyak 1678 dan rawat inap sebanyak 7 dan jiwa 42 orang (LKPJ  Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012).
Peneliti  tertarik  untuk  meneliti  tentang  permintaan  masyarakat  terhadap  pelayanan  Pusat  Kesehatan  Masyarakat  (PUSKESMAS)  di  Kabupaten  Madiun  dikarenakan banyak  berdiri  sarana  pelayanan  kesehatan  swasta  yang  akan  bersaing  dengan  puskesmas  dalam  memberikan  pelayanan  kesehatan  kepada  masyarakat terutama menjelang diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional  (SJSN)  tanggal  1  Januari  2014  oleh  Pemerintah ,  maka  dari  itu  perlu  adanya  analisis  yang  lebih  mendalam  mengenai  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaanmasyarakat terhadapPusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di  Kabupaten Madiun.
Penelitian ini  akan melihatsejauh  mana  pengaruh  beberapa  faktor  seperti  pendapatan,  biaya  atau  harga  kunjungan,  jarak,  pendidikan,  jenis  penyakit  dan  waktu  pelayanan  dapat  mempengaruhi  permintaan  jasa  pelayanan  kesehatan  di  Kabupaten  Madiun.  Oleh  karena  itu  penelitian  ini  berjudul  Analisis  Permintaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat  .
 B.Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah  yang diangkat dalam penelitian ini adalah:.
1.Bagaimanapengaruh antara pendapatan, biaya kunjungan, jarak, pendidikan, jenis  penyakit,  waktu  pelayanan,  umur,  jenis  kelamin,  kelengkapan  fasilitas  dan  pemeriksaan  dokter  pada  permintaan  masyarakat  terhadap  pelayanan  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Madiun?.
2.Bagaimana trendkunjungan masyarakat terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan  Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun?.
C.Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah :.
1. Untuk  menganalisis  dan  mengukur  besarnya  pengaruh  pendapatan,  biaya  kunjungan,  jarak,  pendidikan,  jenis  penyakit,  waktu  pelayanan,  umur,  jenis  kelamin,  kelengkapan  fasilitas  dan  pemeriksaan  dokter  pada  permintaan  masyarakat terhadap pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di  Kabupaten Madiun.
2. Untuk  mengetahui trend kunjungan  masyarakat  terhadap Pelayanan  Pusat  Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Madiun.
 D.Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :.
1. Manfaat Praktis.
a. Bagi  peneliti, dengan  adanya  penelitian  ini diharapkan  dapat menambah  pengetahuan  dan  wawasan  mengenai  bagaimana perilaku  dan  pilihan  yang  dilakukan  oleh  individu  atau  keluarga  untuk  mencapai  status  kesehatan  yang  optimum  yang  tercermin  pada  pemanfaatan  (utilization)  Pusat  Kesehatan  Masyarakat  (Puskesmas)  yang  disediakan  oleh  Pemerintah Kabupaten Madiun.
b. Bagi  masyarakat,  diharapkan  dapat  memberikan  informasi  tentang  permasalahan  kesehatan  pada  umumnya  dan  pelayanan  pusat  kesehatan  masyarakat pada khususnya.
c. Bagi  pembuat  kebijakan,  Sebagai  bahan  masukan  dan  informasi  bagi  pemerintah  Kabupaten  Madiun  khususnya  Dinas  Kesehatan  untuk  menentukan  kebijakan  pengembangan  Pusat  Kesehatan  Masyarakat  (Puskesmas).
2. Manfaat Iptek.
Penelitian ini akan memberikan sumbangan pustaka dan bukti empiris  bagi  pengembangan  ilmu  pengetahuan,  khususnya  pada  masalah Pelayanan  Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS).

 Skripsi Sastra: Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi