Selasa, 02 Desember 2014

Skripsi Sastra: Citra Wanita Dalam Novel Ing Manila Tresnaku Kelara-Lara Karya Fitri Gunawan (Tinjauan Kritik Sastra Feminis)

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Sastra: Citra Wanita Dalam Novel Ing Manila Tresnaku Kelara-Lara Karya Fitri Gunawan (Tinjauan Kritik Sastra Feminis)
Sastra  merupakan  gambaran  nyata  sebuah  kehidupan  tentang  perjalanan  manusia dengan berbagai problematika yang menyelimutinya.  Sastra bermanfaat  karena  di  dalamnya  terkandung  gagasan-gagasan  yang  berupa  ajaran,  petuahpetuah,  dan  pengetahuan-pengetahuan.  Penciptaan  karya  sastra  oleh  seorang  pengarang tentu mengedepankan nilai estetik, keaslian, keutuhan, dan ungkapan.

Hal  ini  penting  karena  sebuah  karya  sastra  tidak  hanya  dinikmati  oleh  pengarangnya  tapi  juga  untuk  dipahami,  dihayati,  dinikmati,  dan  dimanfaatkan  oleh  masyarakat  pembacanya.  Kamus  istilah  sastra  menyebutkan  bahwa  pengertian  sastra  adalah  karya  lisan  atau  tertulis  yang  memiliki  berbagai  ciri  keunggulan  seperti  keorisinilan,  keartistikan,  keindahan  dalam  isi,  dan  ungkapannya (Panuti Sudjiman, 1984:68).
Karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa satrawannya. Rekaman  ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang  akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi, sehingga bentuk  rekaman  atau  karya  sastra  tadi  harus  dapat  dikomunikasikan  kepada  orang  lain.
Hal  ini  dengan  alasan,  dapat  saja  seseorang  membuat  karya  sastra  namun  kalau  karya  tersebut  tidak  dapat  dipahami,  dikomunikasikan  kepada  orang  lain,  dan  hanya dimengerti oleh sastrawannya, maka karya demikian sulit disebut sebagai  karya sastra (Jakob Sumardjo dan Saini K.M, 1988:6-7).
Karya sastra merupakan salah satu alternatif dalam rangka pembangunan  kepribadian  dan  budaya  masyarakat  yang  berkaitan  erat  dengan  latar  belakang    struktural  sebuah  masyarakat  (Kuntowijoyo,1987:15).  Salah  satu  genre  karya  sastra  adalah  novel.  Novel  merupakan  karya  fiksi  yang  mengungkapkan  aspekaspek  kemanusiaan  yang  lebih  mendalam  dan  disajikan  secara  jelas  (Burhan  Nurgiyantoro,1995:11).
Novel Ing Manila Tresnaku  Kelara-lara  karya Fitri Gunawan  atau dengan  nama aslinya adalah Kushartati Brotodiharjo  ini terdiri dari 166 halaman dengan  warna  sampul  abu-abu.  Diterbitkan  cetakan  pertama  pada  tahun  2011  oleh  QPublisher, No ISBN 978-60 2-982-3-3. Novel ini selanjutnya ditulis IMTK.  Sosok  Muherdini  sebagai  tokoh  utama  wanita  dicitrakan  sebagai  wanita  yang  mandiri  dan  pandai.  Muherdini bekerja sebagai seorang dosen yang kemudian diberi tugas  untuk  mengikuti  tes  seleksi  pendidikan  S2  di  Jakarta.  Bersama  Muherdini  ada  Sutrisno  dan  Sri  Astuti.  Salah  satu  persyaratan  tes  harus  memiliki  nilai  TOEFL  (Test Of English For Foreign  Language)  550.  Muherdini berhasil lolos tes  untuk  menempuh studi S2 dengan beasiswa di Manila karena kecerdasannya.
Muherdini  adalah  wanita  yang  pandai  bergaul,  hidup  bersosialisasi,  antidispensasi,  antirekomendasi,  terus  berjuang  tanpa  menyerah,  menjila (cemerlang),  pintar  dalam  pendidikan,  selalu  memegang  janji  dan  luhur  budi  pekertinya,  serta  memiliki  beberapa  ketrampilan  antara  lain  menari,  menyanyi,  memasak . Novel IMTK merupakan bentuk dari sastra Jawa modern.
Novel  IMTK  mendeskripsikan  citra  wanita  Muherdini  selama  berjuang  menyelesaikan  studinya  di  Manila  dengan  dibumbui  kisah  cinta  dengan  Irawan  dengan  setting    kehidupan  modern  kota  Manila.  Novel  IMTK  juga  berlatarkan cerita  pendidikan,  yaitu  mengenai  wanita  yang  pandai,  berwawasan  luas,  dan  luwes. Terasa sekali gambaran sosok atau citra wanita sebagai bagian kehidupan    dalam  kaitannya  dengan  masyarakat  Jawa.  Tidak  sedikit  kaum  wanita  tampil  sebagai  pemeran  utama.  Menurut  A.  Sudewa,    tokoh  wanita  telah  berfungsi  sebagai  penggerak  alur  secara  aktif  (1992:  46).  Pengungkapan  latar  belakang  karya  sastra  tersebut  dimaksudkan  untuk  menentukan  nilai  dan  maksud  suatu  karya sastra serta relevansinya dalam menjawab masalah sosial masyarakat.
Nilai  moral  seringkali  mendapatkan  perhatian  khusus,  sehingga  dengan  membaca karya sastra, para pembaca tidak semakin merosot moralnya melainkan  selalu meningkat kebudayaannya. Karya sastra fiksi senantiasa menawarkan pesan  moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur manusia, memperjuangkan hak  dan  martabat  manusia.  Sifat-sifat  luhur  kemanusiaan  pada  hakikatnya  bersifat  universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh manusia  sejagad (Nurgiyantoro, 2005:321-322).
Citra  wanita  dapat  disebut  juga  sebagai  citra  pemikiran  tentang  wanita.
Citra wanita merupakan semua wujud gambaran mental spiritual dan tingkah laku  keseharian  yang  terekspresi  oleh  wanita,  serta  aspek  keluarga  dan  masyarakat  sebagai citra sosial wanita (Sugihastuti, 1999: 150) Novel  ini  menarik  untuk  dikaji  karena  hal-hal  berikut:  (1)  Dari  segi  pengarang  Fitri  Gunawan  merupakan  pengarang  yang  memiliki  riwayat  panjang  di dunia penulisan. Fitri Gunawan menulis sejak 1962, karya pertamanya dengan  menulis crita bocah di Harian Suara Rakyat Surabaya ketika beliau kelas 2 SMP.
Beliau  juga  menulis  Opini,  cerkak,  cerpen,  cerbung  juga  novel.  Sederetan  penghargaan  telah  didapatkannya  seperti:  mendapatkan  juara  II  lomba  menulis  cerkak  bahasa  Jawa  se  Indonesia  dari  DKS  (Dewan  Kesenian  Surabaya)  pada  tahun 1975. Selain itu novel  IMTK  juga masuk dalam nominasi  Sastra ”RancagĂ©”    Bahasa  Jawa  2012  (2)  Sejauh  pengamatan  penulis,  novel  IMTK  belum  pernah  diteliti secara akademik menggunakan teori sastra.  Novel  IMTK  pernah diresensi  di Universitas Negeri Yogyakarta oleh Ruly Anggraeny pada tahun 2012  (3) Segi  struktural  novel  IMTK  terdapat  suatu  jalinan  yang  utuh  diantara  unsur-unsur  intrinsiknya.
Hasil karya tulisan Fitri Gunawan lebih banyak yang menggunakan bahasa  Indonesia.  Berikut  cerita  bersambung  yang  dimuat  dalam  Surabaya  Post:  (1)  Kuambil  kembali  milikku,  (2)  Sumur  tanpa  dasar.  Novel  dengan  penggunaan  bahasa  Jawa  oleh  Pengarang  adalah:  (1)  Ing  Manila  Tresnaku  Kelara-lara,  (2)  Nglari Woting Ati, (3) Sang Pangeran Pati.
Kajian  wanita  dalam  novel-novel  Indonesia  maupun  Jawa  sudah  banyak  dikerjakan,  baik  dalam  bentuk  makalah  maupun  hasil  penelitian.  Berikut  adalah  Penelitian-penelitian  terkait  dengan  kajian  penelitian  citra  wanita,  diantaranya  adalah: 1.  Skripsi berjudul  Citra Perempuan Jawa dalam novel  Sanja Sangu Terbela karya PENI oleh Dheny Purwinati pada tahun 2011 di UNNES 2.  Skripsi  berjudul  Citra  Perempuan  Jawa  dalam  novel  Wanita  di  Jantung  Jakarta  Karya  Korrie  Layun  Rampan  oleh  Riyadina  Muayyadah  pada  tahun 2009 di UGM.
3.  Skripsi berjudul  Citra  Wanita Jawa dan  Aspek  Moralitas dalam  Cerbung  Cintrong  Traju  Papat  karya  Suparto  Brata  Tinjauan  Kritik  Sastra  Feminisme oleh Udin Setyono  Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS tahun  2009.
  4.  Skripsi berjudul  Citra Wanita Jawa dalam novel  Donyane   Wong Culika Karya  Suparto  Brata  oleh  Duddy  Ismunandar  Fakultas  Sastra  Dan  Seni  Rupa UNS tahun 2008.
5.  Skripsi  berjudul  Citra  Wanita  Jawa  tokoh  utama  Ni  dan  Bu  Bei  dalam  novel  Canting  Karya  Arswendo Atmowiloto  oleh  Hilaria Sidang Fakultas  Sastra Program Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang tahun 2013.
6.  Skripsi berjudul  Citra Wanita Jawa dalam novel  Roro Mendut  Karya Y.B  Mangun  Wijaya  oleh  Syamsul  Arifin  Fakultas  Keguruan  Universitas  Pancasakti, Tegal tahun 2009.
7.  Skripsi Perjuangan Tokoh Utama Wanita dalam Novel  Bidadari-bidadari  Surga  karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA  oleh  Sulis  Budiarti  Fakultas  Pendidikan  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia  Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun 2013.
8.  Skripsi Citra Perempuan dalam Novel Hayuri Karya Maria Etty oleh  F. Yuliastuti Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS tahun 2009.  Skripsi  Citra  Perempuan  dalam  5  Kumpulan  Cerpen  Lakon  Kota  Kecil oleh Dwi Sulistyorini UNDIP tahun 2005.
  B.  Pembatasan Masalah.
Pembatasan  masalah  pada  hakikatnya  berguna  untuk  membatasi  kajian  masalah,  sehingga  tujuan  dari  penelitian  ini  nantinya  menjadi  jelas  dan  terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Penelitian  ini  dibatasi  bahasan  tentang  struktur  dalam  novel  IMTK karya  Fitri  Gunawan  yang  meliputi  fakta-fakta  cerita,  tema,  dan  sarana-sarana sastra dengan menggunakan teori Robert Stanton.
2.  Penelitian  ini  dibatasi  bahasan  tentang  citra  wanita  yang  ditampilkan  dalam novel IMTK karya Fitri Gunawan.
3.  Penelitian  ini  dibatasi  bahasan  tentang  kedudukan  seorang  laki-laki  pada novel IMTK karya Fitri Gunawan.
4.  Penelitian  ini  dibatasi  bahasan  tentang  Kritik  Sastra  Feminis  dalam  novel IMTK karya Fitri Gunawan.
C.  Rumusan Masalah.
Permasalahan  yang  akan  diangkat  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai  berikut:.
1.  Bagaimanakah  struktur  yang  membangun  novel  IMTK  karya  Fitri  Gunawan berdasarkan teori struktur Robert Stanton?.
2.  Bagaimanakah citra wanita yang ditampilkan dalam novel IMTK karya  Fitri Gunawan?.
3.  Bagaimanakah  kedudukan  laki-laki  pada  novel  IMTK  karya  Fitri  Gunawan? .
  4.  Bagaimanakah  Kritik  Sastra  Feminis  (KSF)  terhadap  novel  IMTK karya Fitri Gunawan?.
D.  Tujuan Penelitian.
Tujuan  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  memberikan   arah  yang  jelas  pada  penelitian  yang  dilakukan.  Mengacu  pada  perumusan  masalah  tersebut,  maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Mengetahui  struktur  yang  membangun  novel  IMTK  karya  Fitri  Gunawan berdasarkan teori struktural Robert Stanton.
2.  Mendeskripsikan  citra  wanita  yang  ditampilkan  dalam  novel  IMTK karya Fitri Gunawan.
3.  Mendeskripsikan  kedudukan  laki-laki  pada  novel  IMTK  karya  Fitri  Gunawan.
4.  Mendeskripsikan KSF dalam novel IMTK karya Fitri Gunawan.
E.  Manfaat Penelitian.
Sebuah  penelitian  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat,  baik  secara  teoretis  maupun  secara  praktis.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat sebagai berikut:.
1.  Manfaat Teoretis.
(a)  Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  wawasan  kesastraan  yang  terkait  dengan  teori  kritik  sastra  feminis.
  (b)  Digunakan sebagai sumber informasi bagi peneliti berikutnya.
  2.  Manfaat Praktis.
(a)  Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi    referensi  terhadap penelitian sastra selanjutnya.
 (b)  Hasil penelitian ini diharapkan .
mampu  mendeskripsikan  Citra  wanita  dalam  kehidupan  masyarakat  dan  hal-hal yang melingkupinya.

 Skripsi Sastra: Citra Wanita Dalam Novel Ing Manila Tresnaku Kelara-Lara Karya Fitri Gunawan (Tinjauan Kritik Sastra Feminis)

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi