Selasa, 02 Desember 2014

Skripsi Sastra: Strategi Pengembangan Paket Wisata Ojek Tours Untuk Wisatawan Mancanegara Di Venus Tours

  BAB I .
PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang Masalah .
Skripsi Sastra: Strategi Pengembangan Paket Wisata Ojek Tours Untuk Wisatawan Mancanegara Di Venus Tours
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam  adat  istiadat,  budaya,  flora  dan  fauna  serta  juga  memiliki  keunikan  kehidupan  masyarakat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Selain memiliki beraneka  ragam daya tarik tersebut, Indonesia jugamemiliki keindahan alam yang eksotik. Oleh  karena  keindahan  alam  itulah,  banyak  wisatawan  mancanegara  yang  berkunjung untuk berwisata di Indonesia.

Menurut  data  yang  diperoleh,  dari  tahun  ke  tahun  kunjungan  wisatawan  mancanegara mengalami  peningkatan.  Pada  tahun  2012  wisatawan  mancanegara  yang  berkunjung  ke  Indonesia  sebanyak  6.114.127  orang.  Pada  tahun  2013  mengalami  peningkatan  menjadi   6.414.149  orang  (Mari  Elka  Pangestu,  2013  :  12). Wisatawan mancanegara banyak berkunjung di Pulau Bali, Jawa Timur, serta  Jawa  Tengah.  Tetapi  untuk  tahun  2013,  banyak  wisawatan   mancanegara  yang  berkunjung untuk  berwisata  di  sekitar wilayah  Jawa Tengah.  Salah  satu  kota di  wilayah  Jawa  Tengah  yang  akhir-akhir ini  banyak  dikunjungi  wisatawan  ialah  Kota Solo (Widie Srihanto, 2013 : 10).
Kota  Solo  terletak  antara  11o 45’15”  –  11o 45’35  Bujur  Timur  dan  o 36’00”  –  o 56’00”  Lintang  Selatan.  Kota  Solo   banyak  dikunjungi  wisatawan  mancanegara  karena  Kota  Solo  mempunyai  banyak  event  budaya  serta  mempunyai  obyek wisata heritage(Widie Srihanto, 2013 : 10). Pada tahun  2010  kunjungan  wisatawan  mancanegara  di  Solo  berjumlah  29.218  orang.  Pada  tahun    2011  mengalami  kenaikan  menjadi  38.420.  Pada  tahun  2012  kunjungan  wisatawan  mancanegara  di  Solo  mengalami  penurunan  menjadi  31.124.  Pada  tahun  2013  mengalami  kenaikan  lagi  menjadi  39.539  orang.  (Badan  Promosi  Pariwisata Indonesia Kota Surakarta, 2014 : 3). Keindahan obyek wisata heritage serta  tradisi  budaya  serta  masyarakat yang  kental  dengan  budaya  Jawanya,  merupakan  daya tarik yang  kuat bagi wisatawan  mancanegara untuk  berkunjung  ke  Kota  Solo.  Selain  itu, biaya hidup yang relatif murah, serta komponen wisata  yang  murah  menjadikan  wisatawan   mancanegara  banyak  berkunjung  serta  tinggal/menginap  di  Kota  Solo,  karena  komponen  wisata  yang  murah,  saat  ini  menjadi  pilihan  bagi  wisatawan  untuk  berkunjung  ke  suatu  daerah.  Komponen  wisata tersebut ialah hotel dengan tarif harga yang terjangkau, berkisar antara Rp.
100.000,- sampai dengan Rp. 350.000,- per malam, juga terdapat satu komponen  wisata yang sangat bermanfaat bagi wisatawan untuk menjelajah daerah Solo dan  sekitarnya dengan harga yang murah, komponen tersebut ialah layanan ojek tours.
Layanan  ojek tours sangat  cocok  bagi  wisatawan  mancanegara  untuk  berkunjung serta menjelajah Kota Solo dengan tarif harga yang murah. Dibuatnya  layanan Ojek toursbertujuan agar wisatawan pribadi/personal dapat menjangkau  semua  medan  jalanan  di  Kota  Solo  dan  sekitarnya  dengan  harga  yang  relatif  terjangkau,  selain  itu  memudahkan  wisatawan  pibadi/personal untuk berkunjung  di  wilayah  Kota  Solo  manapun  tanpa  rasa  takut  tersesat,  dan  sangat  efisien  mempersingkat waktu.  Layanan ojek tours sudah dikemas  menjadi sebuah paket  wisata  yang  memadukan  beberapa  komponen  wisata.  Paket  wisata  ojek tours tersebut  dibuat  oleh  Venus Tours.  Karena  paket  wisata  ojek tours tersebut  baru  dibuat sekitar 4 bulan yang lalu, maka belum banyak wisatawan yang tahu tentang    adanya paket wisata ojek tours. Oleh karena itu, dalam penulisan ini berharap agar  paket wisata ojek tours yang  dikemas oleh  Venus Toursbisa lebih dikenal oleh  wisatawan mancanegara, karena target pasar yang cocok untuk jenis paket wisata  ojek tours saat  ini  ialah  wisatawan  mancanegara,  tetapi  tidak  menutup  kemungkinan  ke  depannya  paket  wisata  ojek tours dapat  digunakan  oleh  wisatawan  domestik.  Oleh  karena  itu  dalam  penulisan  ini  mengangkat  judul  “STRATEGI  PENGEMBANGAN  PAKET  WISATA  OJEK TOURS UNTUK  WISATAWANMANCANEGARA  DI  VENUS TOURS”yang  akan  membahas  strategi-strategi pengembangan paket wisata baru yang bernama paket wisata ojek  tourspada sebuah Biro Perjalanan Wisata bernama Venus Tours, sehingga dengan  adanya  strategi-strategi  pengembangan  paket  wisata  ojek tours tersebut  dapat  meluaskan  pemasaran  serta  pengenalan  akan budaya  serta  daya  tarik  wisata  di  Indonesia, khususnya Kota Solo dan sekitarnya.
A.Rumusan Masalah  Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan yaitu : 1. Bagaimana latar belakang Venus Toursmembuat paket wisata ojek tours? 2. Bagaimana  strategi  pemasaran  yang  dilakukan Venus Tours,  agar  wisatawan  tahu tentang paket wisata ojek tours? 3. Faktor apa saja diperlukan dalam penghitungan tarif harga dalam paket wisata  ojek tours? B.Tujuan Penelitian  Tujuan dari penelitian ini antara lain :    1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya ide untuk membuat paket wisata  ojek tours.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat guna untuk mengembangkan  paket wisata ojek tours.
3. Untuk mengetahui  cara  penghitungan harga dalam paket wisata layanan  ojek  tours.
C.Manfaat Penelitian  Dari  hasil  penelitian  yang  dilakukan, dapat  ditarik  beberapa  manfaat,  yaitu:  1. Memberikan wawasan serta pengetahuan tentang membuat paket wisata yang  baik serta menarik bagi wisatawan.
2. Dapat  memberikan  pengetahuan  kepada  masyarakat  luas  khsususnya  wisatawan   mancanegara  tentang  potensi  yang  dimiliki  Solo  Raya  sehingga  Solo Raya dapat menjadi pilihan untuk tujuan wisata.
3. Ikut berpartisipasi dalam program pemerintah “VisitIndonesia Year2014”  D.Kajian Pustaka  1. Pengetian Ojek  Ojek  atau  ojeg  adalah  transportasi  umum  informal  di  Indonesia  yang  berupa  sepeda  motor  atau  sepeda,  namun  lebih  lazim  berupa  sepeda  motor.
Disebut informal karena keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada  izin untuk pengoperasiannya. Penumpang biasanya satu orang namun kadang    bisa  berdua.  Dengan  harga  yang  ditentukan  dengan  tawar  menawar  dengan  supirnya  dahulu  setelah  itu  sang  supir  akan  mengantar  ke  tujuan  yang  diinginkan penumpang.
Menurut  Kamus  Umum  Bahasa  Indonesia  (Susunan  J.S.  Badudu  dan  Sutan  Mohammad  Zain),  "ojek"  adalah  sepeda  motor  yang  dibuat  menjadi  kendaraan  umum  untuk  diboncengi  penumpang.  Gambaran  ini  kurang  tepat.
Sebab,  jauh  sebelum  sepeda  motor,  orang  sudah  mengenal  "ojek".  Dan  kendaraan yang dipakai adalah sepeda.
Kamus Umum  Bahasa Indonesia (Susunan Poerwadarminta dan Pusat  Bahasa)  menggambarkan  "ojek"  sebagai  sepeda  yang  ditaksikan.  Menurut  kamus  tersebut  kata  ini  berasal  dari  bahasa  Jawa.  Boleh  jadi,  "ojek"  berasal  dari  kata  "obyek".  Sebagaimana  diketahui,  kehidupan  ekonomi  masyarakat  Indonesia di paruhan pertama tahun 60-an begitu sulit. Orang tidak bisa hidup  melulu dari gaji. Karena itu orang harus mempunyai sumber penghasilan yang  lain;  berdagang,  menjadi  perantara  dsb.  Pada  masa  itu  melakukan  pekerjaan  sampingan  terkenal  dengan  istilah  "mengobyek".  Orang-orang  kecil  tentu  hanya bisa mengobyek dengan mengandalkan tenaga dan keringatnya. Karena  itu,  mereka  yang  memiliki  sepeda  akan  memboncengkan  orang  lain  untuk  mendapat imbalan upah. (sumber:Wikipedia dalam cheeoche .blogspot.com) 2. Pengertian perjalanan wisata  Istilah perjalanan wisata (tour) sering disamakan dengan “pari wisata”.
Pariwisata  itu  sendiri,  secara  sederhana  sering  diartikan  sebagai  perjalanan    untuk bersenang-senang. Namun, secara etymologis kata “pariwisata” berasal  dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari tiga suku kata sebagai berikut :  Pari   : berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat  kata paripurna) Wis (man)  : berarti rumah poperti, kampung, komunitas  Ata   :berarti pergi terus-menerus, mengembara (roaming about).
Berdasarkan   pengertian  di  atas,  “pariwisata”  berarti  bepergian  sepenuhnya  meninggalkan  rumah,  kampung  halaman,  tempat  tinggalnya  untuk  berkeliling.
Istilah  pariwisata  di  Indonesia  munsul  pada  awal  tahun  1960  yang  merupakan usulan presiden Soekarno kepada Sultan Hamengku Buwono IX  selaku  Ketua  Dewan  Tourisme  Indonesia  (DTI).   Pengertian  atau  definisi  “pariwisata”  berkembang  dengan  berbagai  kesamaan  dan  perbedaan.
Kesamaannya  terletak  pada  keinginan  manusia  untuk  melakukan  perjalanan  dari  tempat  tinggalnya  ke  tempat  lain  yang  didorong  oleh  rasa  ingin   tahu  untuk  merasakan  atau  mengalami  sendiri  keindahan  suatu  objek  wisata.
Sedangkan,  perbedaannya  terletak  pada  pengutamaan  bagian  tertentu  dari  definisi tersebut berdasarkan sudut pandang atau kepentingannya. Herman V.
Schulalard, seorang ahli ekonomi berkebangsaan Austria memberikan batasan  akan  pengertian  pariwisata  sebagai  berikut  : “Tourism  is  the  sun  of  operations, mainly of an economic nature, which directly related to the entry,  stay  and  movemet  of  foreigner  inside  certain  country,  city  or  region”.
Menurut  pendapatnya,  yang  dimaksud  dengan  pariwisata  adalah  sejumlah  kegiatan,  terutama  yang  ada  kaitannya  dengan  kegiatan  perekonomian  yang    secara  langsung  berhubungan  dengan  datangnya,  menetapnya,  dan  bergeraknya wisatawan dalam suatu kota, daerah atau negara. Karena batasan  ini  diberikan  oleh  seorang  ahli  ekonomi,  maka  sifatnya  lebih  banyak  ditekankan pada aspek-aspek ekonomi, tetapi tidak secara tegas  menunjukan  aspek-aspek  sosiologis,  psikologis,  seni  budaya  maupun  aspek  geografis  kepariwisataan.
3. Pengertian Wisatawan  Menurut  kamus  besar  Bahasa  Indonesia  (1998:831),  pengertian  wisatawan ialah orang  yang bepergian  ke  suatu  wilayah dengan berbagai  macam tujuan.
a. Jenis dan Macam Wisatawan  Berbagai  macam  tipologi  wisatawan  telah  dikembangkan  dengan  menggunakan  berbagai dasar klasifikasi. Dengan  pendekatan  interaksi,  Cohen  (1972)  mengklasifikasikan  wisatawan  atas   dasar  tingkat  familiarisasi  dari  daerah  yang  akan  dikunjungi,  serta  tingkat  pengorganisasian  dari  perjalanan wisatanya  menjadi  empat  yaitu  seperti:  1) Drifter: Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali  belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah kecil.
2) Explore  : Wisatawan  yang  melakukan  perjalanan  dengan  mengatur  perjalanannya  sendiri,  dan  tidak  mau  mengikuti  jalan-jalan  wisata  yang  sudah  umum  melainkan  mencari  hal  yang  tidak  umum.
  Wisatawan seperti ini bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar  lokal dan tingkat interaksinya dengan masyarakat lokal juga tinggi.
3) Individual mass tourists: Wisatawan yang menyerahkan pengetahuan  perjalanannya  kepada  agen  perjalanan,  dan  mengunjungi  daerah  tujuan wisata yang sudah terkenal.
4) Organized mass  tourists : Wisatawan yang  hanya  mau  mengunjungi  daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang  dapat  ditemuinya  ditempat  tinggalnya,  dengan  perjalanannya  selalu  dipandu oleh pemandu wisata.
Smith  (1977)  juga  melakukan  klasifikasi  terhadap  wisatawan,  dengan  membedakan wisatawan atas enam kelompok, yaitu :  1) Explorer : Wisatawan  yang  mencari  perjalanan  baru dan  berinteraksi  secara  intensif  dengan  masyarakat  lokal,  dan  bersedia  menerima  fasilitas seadanya, serta menghargai norma dan nilai-nilai lokal.
2) Elite: Wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata yang belum  dikenal,  tetapi  dengan  pengaturan  lebih  dahulu,  dan  bepergian  dalam  jumlah yang kecil.
3) Off  beat : Wisatawan  yang  mencari atraksi  sendiri, tidak  mau  ikut  ke  tempat-tempat  yang  sudah  ramai  dikunjungi.  Biasanya  wisatawan  seperti ini siap menerima fasilitas seadanya di tempat lokal.
4) Unusual :  Wisatawan  yang  dalam  perjalanannya  sekali  waktu  juga  mengambil  aktifitas  tambahan,  untuk  mengunjungi  tempat-tempat  yang  baru,  atau  melakukan  aktivitas  yang  agak  berisiko.  Meskipun  dalam  aktivitas  tambahannya  bersedia  menerima  fasilitas apa  adanya,    tetapi  program  pokoknya  tetap  harus  mendapatkan  fasilitas  yang  standar.
5) Incipient  mass :  Wisatawan  yang  melakukan  perjalanan  secara  individual atau kelompok kecil, dan mencari daerah tujuan wisata yang  mempunyai fasilitas standar tetapi masih menawarkan keaslian.
6) Mass :  Wisatawan  yang  bepergian  ke  daerah  tujuan  wisata  dengan  fasilitas yang sama seperti di daerahnya.
4. Paket Wisata .
a. Pengertian Paket Wisata.
Banyak para ahli pariwisata yang menemukakan tentang pengertian  paket  wisata.  Salah  satu  diantaranya  ialah  Armin,  Burkart,  Meldik  dan  Gamal  S.  Mendifinisikan  paket  wisata  sebagai  suatu  produk  perjalanan  wisata yang dijual oleh biro perjalananwisata atau perusahaan transportasi  dimana  harga  paket  wisata  ini  telah  mencakup  biaya  perjlanan,  hotel  maupun fasilitas lainnya yang memberikan kemudahan dan keparktisan.
Pendapat  lainnya  dikemukakan  oleh  Armin.  D  Lehman  yang  dikutip  (A.  Vouti  1997  :  133  )  dengan  pengertian  paket  wisata  dengan  ”any  advertised  tour  or  a  single  destinantion  tour,  including  transportation accommodation and other tour elements”.

  Skripsi Sastra: Strategi Pengembangan Paket Wisata Ojek Tours Untuk Wisatawan Mancanegara Di Venus Tours

Download lengkap Versi PDF

1 komentar:

  1. Terima kasih telah memberikan informasi Objek wisata, karena indonesia sangat kaya sekali tempat wisata dan salah satu yang paling menarik adalah tempat wisata di bali dengan berbagai macam kuliner yang lezat dan enak.

    BalasHapus

pesan skripsi