BAB 1 .
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Sastra: Pengajaran Bahasa Mandarin Dengan Metode Communicative Language Teaching Bagi Siswa
Seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi serta meningkatnya hubungan multilateral antara
Indonesia dengan negara lain, maka kemampuan
penguasaan bahasa asing
sangat diperlukan, salah satunya adalah
bahasa Mandarin. Dalam
bidang ekonomi sudah
ban yak perusahaan di
Indonesia yang bekerjasama
dengan perusahaan di Tiongkok, sehingga
banyak perusahaan di
Indonesia yang membutuhkan karyawan
yang menguasai bahasa
Mandarin, selain itu
Indonesia dan Tiongkok
juga melakukan kerjasama
dalam bidang pendidikan,
hal ini dapat
dilihat dari semakin
banyaknya beasiswa dan
kemudahankemudahan yang diberikan
kepada mahasiswa yang
ingin belajar bahasa Mandarin
di Tiongkok atau
mahasiswa Tiongkok yang
ingin belajar bahasa Indonesia di Indonesia.
Dalam era
globalisasi saat ini
diharapkan siswa dapat menggunakan berbagai
bahasa asing, salah
satunya adalah bahasa Mandarin.
Di Indonesia, khususnya
wilayah solo dan
sekitarnya, sudah ada
beberapa sekolah yang
mulai mengajarkan bahasa
Mandarin. Salah satunya adalah SMK BATIK 1 Surakarta, pembelajaran bahasa Mandarin dimasukkan dalam mulok dengan waktu
pembelajaran 1x40 menit setiap minggunya. Pembelajaran
bahasa Mandarin ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam kemampuan
berbahasa asing.
Dalam kurikulum
2013, diharapkan siswa
mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan 4 keterampilan berbahasa
(berbicara, membaca, menyimak dan
menulis). Dalam pembelajaran
bahasa Mandarin di SMK
Batik
1 Surakarta, penulis
menggunakan Metode Communicative Language
Teaching, metode ini
berbasis belajar bahasa
untuk berkomunikasi, sehingga
metode ini cocok
diterapkan dalam metode pembelajaran
bahasa asing dan
sesuai dengan kurikulum
2013 yang saat ini
diterapkan di Indonesia.
1 Saat ini metode pembelajaran bahasa Mandarin
di SMK BATIK 1 Surakarta
lebih terfokus dalam
keterampilan berbicara, metode
ini bagus karena
siswa langsung dapat
berbicara menggunakan bahasa
Mandarin, tetapi metode
ini juga memiliki
sisi negatif yaitu,
siswa hanya terfokus dalam keterampilan berbicara, sedangkan keterampilan
membaca, menulis dan menyimak kurang
dikuasai. Hal ini terlihat ketika guru meminta siswa untuk
menulis, mereka kurang
begitu memahami cara
dan aturan dasar menulis hanzi,
sehingga terkadang bentuk
hurufnya tidak sesuai
dengan aturannya, selain
itu ketika siswa
mendengarkan guru membaca
teks, kebanyakan siswa tertawa
saat mendengar dialeg guru, karena mereka juga kurang memahami nada dan pelafalan dalam
bahasa Mandarin.
Terlebih dalam
bahasa Mandarin memiliki
beberapa perbedaan dengan
bahasa asing lainnya,
misalnya huruf dalam
bahasa Mandarin menggunakan huruf kanji (hanzi).
Dalam penulisan
huruf kanji (Hanzi)
terdapat 7 aturan
dasar penulisan, yaitu: a.
横dulu
baru竖 Contoh
: 十,干
b. 丿dulu baru 捺 Contoh : 八,木 c. Atas dulu baru bawah Contoh : 三,合 d. Kiri dulu baru kanan Contoh : 师 e. Luar dulu baru dalam Contoh : 月,同 f. Luar dulu baru tutup Contoh : 国,四,回 g.
Tengah dulu baru pinggir Contoh : 水,小 Menulis huruf kanji (hanzi) akan
terasa sulit ketika siswa tidak menulis sesuai
dengan aturan yang telah dianjurkan. Dalam huruf kanji terdapat beberapa huruf yang mirip, sehingga dalam
penulisannya harus teliti, karena
berbeda satu goresan saja bisa berbeda arti, misalnya: 1. 难 (sulit) 谁 (siapa) 2. 八 (delapan) 人 (orang) 入 (masuk) 3. 夫 (suami) 天 (langit) 4. 我 (saya) 找 (mencari) 钱 (uang) Dalam bahasa Mandarin memiliki 4 jenis nada dasar,
yaitu: 5 ............................
nada pertama 54
............................ nada
kedua 33
............................ nada
ketiga 212
............................ nada
keempat 51 ............................
Satu kata dalam bahasa Mandarin
apabila berbeda nada, maka artinya pun juga
berbeda, misalnya: 1. 妈 mā
ibu 2. 吗 má
apakah/apa 3. 马 mǎ
kuda 4. 骂 mà
memaki/mengumpat Pada
kesempatan ini penulis
ingin meningkatkan pembelajaran bahasa
Mandarin di SMK
BATIK 1 Surakarta
dengan menggunakan metode Communicative Language Teaching.
Metode Communicative Language
Teaching adalah metode pembelajaran
bahasa yang tidak
hanya terfokus pada
satu ketrampilan berbahasa, sehingga diharapkan siswa mampu
berkomunikasi dan mampu menggunakan 4
keterampilan berbahasa (berbicara, membaca, menyimak dan menulis) Untuk menerapkan
metode Communicative Language
Teaching, penulis mengambil
contoh kelas X
Akuntansi 2. Tujuannya
adalah meningkatkan kemampuan
siswa dalam pembelajaran bahasa Mandarin.
B. Rumusan Masalah.
Dari latar
belakang masalah di
atas, dapat dirumuskan
beberapa masalah di bawah ini:.
1. Bagaimanakah penerapan metode Communicative Language Teaching dalam pengajaran
Bahasa Mandarin kelas
X di SMK
BATIK 1 Surakarta?.
2. Apakah
kendala dari penerapan
metode Communicative Language Teaching dalam pembelajaran Bahasa Mandarin?.
C. Tujuan Laporan Tugas Akhir.
Tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut:.
1. untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode Communicative Language
Teaching dalam pengajaran
bahasa Mandarin kelas
X di SMK BATIK 1 Surakarta.
2. untuk
menjelaskan kendala dan
solusi ketika metode
Communicative Language
Teaching diterapkan dalam pembelajaran
bahasa Mandarin kelas X di SMK BATIK 1
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat
penelitian dari pembelajaran
bahasa Mandarin dengan metode Communicative Language Teaching
antara lain:.
1. Secara Teoretis.
a. Pembelajaran
bahasa Mandarin dengan
metode Communicative Language
Teaching diharapkan dapat
membantu dan mempermudah
siswa dalam pembelajaran
bahasa Mandarin di SMK
BATIK 1 Surakarta.
2. Secara Praktis.
a. Laporan
tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengajar dalam memilih metode pembelajaran.
b. Laporan
tugas akhir ini
diharapkan dapat menumbuhkan
dan menambah minat siswa terhadap
pembelajaran bahasa Mandarin.
Skripsi Sastra: Pengajaran Bahasa Mandarin Dengan Metode Communicative Language Teaching Bagi Siswa
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi