Kamis, 04 Desember 2014

Skripsi Sastra: Pengajaran Bahasa Mandarin Dengan Metode Communicative Language Teaching Bagi Siswa

  BAB 1 .
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Sastra: Pengajaran Bahasa Mandarin Dengan Metode Communicative Language Teaching Bagi Siswa 
Seiring  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  serta  meningkatnya hubungan multilateral antara Indonesia dengan negara lain,  maka  kemampuan  penguasaan  bahasa  asing  sangat  diperlukan,  salah  satunya  adalah  bahasa  Mandarin.  Dalam  bidang  ekonomi  sudah  ban yak  perusahaan  di  Indonesia  yang  bekerjasama  dengan  perusahaan  di  Tiongkok,  sehingga  banyak  perusahaan  di  Indonesia  yang  membutuhkan  karyawan  yang  menguasai  bahasa  Mandarin,  selain  itu  Indonesia  dan  Tiongkok  juga  melakukan  kerjasama  dalam  bidang  pendidikan,  hal  ini  dapat  dilihat  dari  semakin  banyaknya  beasiswa  dan  kemudahankemudahan  yang  diberikan  kepada  mahasiswa  yang  ingin  belajar  bahasa  Mandarin  di  Tiongkok  atau  mahasiswa  Tiongkok  yang  ingin  belajar  bahasa Indonesia di Indonesia.

Dalam  era  globalisasi  saat  ini  diharapkan  siswa  dapat  menggunakan  berbagai  bahasa  asing,  salah  satunya  adalah  bahasa  Mandarin.  Di  Indonesia,  khususnya  wilayah  solo  dan  sekitarnya,  sudah  ada  beberapa  sekolah  yang  mulai  mengajarkan  bahasa  Mandarin.  Salah  satunya adalah SMK BATIK  1 Surakarta, pembelajaran bahasa Mandarin  dimasukkan dalam mulok dengan waktu pembelajaran 1x40 menit setiap  minggunya.  Pembelajaran  bahasa  Mandarin  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan kualitas siswa dalam kemampuan berbahasa asing.
Dalam  kurikulum  2013,  diharapkan  siswa  mampu  berkomunikasi  dan mampu menggunakan 4 keterampilan berbahasa (berbicara, membaca,  menyimak  dan  menulis).  Dalam  pembelajaran  bahasa  Mandarin  di  SMK  Batik  1  Surakarta,  penulis  menggunakan  Metode  Communicative  Language  Teaching,  metode  ini  berbasis  belajar  bahasa  untuk  berkomunikasi,  sehingga  metode  ini  cocok  diterapkan  dalam  metode  pembelajaran  bahasa  asing  dan  sesuai  dengan  kurikulum  2013  yang  saat  ini diterapkan di Indonesia.
1    Saat ini metode pembelajaran bahasa Mandarin di SMK BATIK  1  Surakarta  lebih  terfokus  dalam  keterampilan  berbicara,  metode  ini  bagus  karena  siswa  langsung  dapat  berbicara  menggunakan  bahasa  Mandarin,  tetapi  metode  ini  juga  memiliki  sisi  negatif  yaitu,  siswa  hanya  terfokus  dalam keterampilan berbicara, sedangkan keterampilan membaca, menulis  dan menyimak kurang dikuasai. Hal ini terlihat ketika guru meminta siswa  untuk  menulis,  mereka  kurang  begitu  memahami  cara  dan  aturan  dasar  menulis  hanzi,  sehingga  terkadang  bentuk  hurufnya  tidak  sesuai  dengan  aturannya,  selain  itu  ketika  siswa  mendengarkan  guru  membaca  teks,  kebanyakan siswa tertawa saat mendengar dialeg guru, karena mereka juga  kurang memahami nada dan pelafalan dalam bahasa Mandarin.
Terlebih  dalam  bahasa  Mandarin  memiliki  beberapa  perbedaan  dengan  bahasa  asing  lainnya,  misalnya  huruf  dalam  bahasa  Mandarin  menggunakan huruf kanji (hanzi).
Dalam  penulisan  huruf  kanji  (Hanzi)  terdapat  7  aturan  dasar  penulisan,  yaitu: a.  dulu baru Contoh : 十,干 b.  丿dulu baru Contoh : 八,木 c.  Atas dulu baru bawah Contoh : 三,合 d.  Kiri dulu baru kanan Contoh : e.  Luar dulu baru dalam Contoh : 月,同 f.  Luar dulu baru tutup Contoh : 国,四,回    g.  Tengah dulu baru pinggir Contoh : 水,小 Menulis huruf kanji (hanzi) akan terasa sulit ketika siswa tidak menulis  sesuai dengan aturan yang telah dianjurkan. Dalam huruf kanji terdapat  beberapa huruf yang mirip, sehingga dalam penulisannya harus teliti,  karena berbeda satu goresan saja bisa berbeda arti, misalnya: 1.  (sulit)    (siapa) 2.  (delapan)  (orang)   (masuk) 3.  (suami)    (langit) 4.  (saya)    (mencari)  (uang) Dalam bahasa Mandarin memiliki 4 jenis nada dasar, yaitu: 5 ............................  nada pertama   54 ............................   nada kedua   33 ............................   nada ketiga  212 ............................   nada keempat   51 ............................
Satu kata dalam bahasa Mandarin apabila berbeda nada, maka artinya pun  juga berbeda, misalnya: 1.      mā  ibu 2.      má  apakah/apa 3.      mǎ  kuda 4.      mà  memaki/mengumpat Pada  kesempatan  ini  penulis  ingin  meningkatkan  pembelajaran  bahasa  Mandarin  di  SMK  BATIK  1  Surakarta  dengan  menggunakan  metode Communicative Language Teaching.
  Metode  Communicative  Language  Teaching  adalah  metode  pembelajaran  bahasa  yang  tidak  hanya  terfokus  pada  satu  ketrampilan  berbahasa, sehingga diharapkan siswa mampu berkomunikasi dan mampu  menggunakan 4 keterampilan berbahasa (berbicara, membaca, menyimak  dan menulis) Untuk  menerapkan  metode  Communicative  Language  Teaching,  penulis  mengambil  contoh  kelas  X  Akuntansi  2.  Tujuannya  adalah  meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Mandarin.
B.  Rumusan Masalah.
Dari  latar  belakang  masalah  di  atas,  dapat  dirumuskan  beberapa  masalah di bawah ini:.
1.  Bagaimanakah penerapan metode  Communicative Language  Teaching dalam  pengajaran  Bahasa  Mandarin  kelas  X  di  SMK  BATIK  1  Surakarta?.
2.  Apakah  kendala  dari  penerapan  metode  Communicative  Language  Teaching dalam pembelajaran Bahasa Mandarin?.
C.  Tujuan Laporan Tugas Akhir.
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:.
1.  untuk mendeskripsikan  bagaimana penerapan metode  Communicative  Language  Teaching  dalam  pengajaran  bahasa  Mandarin  kelas  X  di  SMK BATIK 1 Surakarta.
2.  untuk  menjelaskan  kendala  dan  solusi  ketika  metode  Communicative  Language Teaching  diterapkan dalam pembelajaran bahasa Mandarin  kelas X di SMK BATIK 1 Surakarta.
D.  Manfaat Penelitian.
Adapun  manfaat  penelitian  dari  pembelajaran  bahasa  Mandarin  dengan metode Communicative Language Teaching antara lain:.
1.  Secara Teoretis.
a.  Pembelajaran  bahasa  Mandarin  dengan  metode  Communicative  Language  Teaching  diharapkan  dapat  membantu  dan  mempermudah  siswa  dalam  pembelajaran  bahasa  Mandarin  di  SMK BATIK 1 Surakarta.
2.  Secara Praktis.
a.  Laporan  tugas  akhir ini  diharapkan dapat menjadi referensi bagi  pengajar dalam memilih metode pembelajaran.
b.  Laporan  tugas  akhir  ini  diharapkan  dapat  menumbuhkan  dan  menambah minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Mandarin.

 Skripsi Sastra: Pengajaran Bahasa Mandarin Dengan Metode Communicative Language Teaching Bagi Siswa 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi