Rabu, 03 Desember 2014

Skripsi Sastra: Promosi Wisata Kuliner Solo Melalui Media Permainan Monopoli

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
Skripsi Sastra: Promosi Wisata Kuliner Solo Melalui Media Permainan Monopoli
Surakarta atau sering disebut dengan Solo merupakan sebuah kota wisata  budaya  yang  berada  di  provinsi  Jawa  Tengah.  Kota  Solo  merupakan  salah  satu  kota yang memiliki budaya yang kental di setiap sudut kotanya. Kerajinan  batik,  keunikan  makanan  tradisionalnya,  kemegahan  keraton,  tradisi  budaya  yang  terjaga,  hingga  keramahan  masyarakatnya,  menjadikan  Solo  begitu  mempesona  dan menjadi sentra Budaya Jawa.

Kebudayaan  yang  melekat  di  kota  batik  ini  tumbuh  dan  berkembang  di  tengah  modernisasi  kota  Solo,  sehingga  menjadikan  Solo  sebagai  kota  yang  modern  tetapi  masih  memelihara  tradisi  dan  budaya  tradisionalnnya.  Kemajuan  kota  dan  kebudayaan  yang  masih  terjaga  menjadikan  Solo  memiliki  tempat tempat wisata yang indah untuk dikunjungi.
Dalam berwisata ada hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu kuliner. Setiap  daerah  memiliki  ciri  khusus  dalam  budaya  kuliner  mereka,  misalnya  Surabaya  yang  terkenal  dengan  Rujak  Cingurnya,  Yogyakarta  dengan  Gudeg,  Madura  dengan  satenya,  dan  lain  sebagainnya.  Masing-masing  daerah  selalu  membanggakan makanan khas dari daerahnya, tak terkecuali Solo, yang memiliki  beraneka makanan khas daerah, dan sudah terkenal sampai di daerah-daerah lain.
  Banyak  jumlah  makanan  khas  Solo,  bahkan  jika  mau  menghitungnnya,  jumlahnya  tak  kalah  dengan  makanan  khas  daerah  lain.  Sebut  saja  Nasi  Liwet,  Sambel  Goreng  Labu  Siam,  Tengkleng,  Krengsengan,  Gudeg  Ceker,  Bakmi  Toprak, Selat Solo, Soto Daging, Tongseng, Timlo, Tahu  Acar, Sate  Kere, Sate  Buntel,  Cabuk  Rambak,  Sambel  Tumpang,  Brambang  Asem,  Ayam  Bacem,  Oblok-oblok,  Jangan  Lombok,  Bubur  Lemu,  Gado-gado  Solo,  Pecel  Ndeso,  Bestik Lidah, Risoles Kuah, Tahu Kupat, dan masih banyak lagi. (Miftah Sanadji,  2010) Permainan  merupakan  salah  satu  hal  yang  dekat  dengan  anak-anak  dan  mereka  sangat  menyukainya.  Melalui  permainan  biasanya  anak-anak  mendapatkan  rangsangan  baik  cara  berpikir  atau  perilaku  mereka.  Sering  kali  mereka  terpengaruh  oleh  permainan  yang  sering  mereka  mainkan  sehingga  banyak  sekali  perilaku  mereka  yang  terinspirasi  dari  permainan-permainan  tersebut.  Sebagai  upaya  membentuk  pola  pikir  dan  perilaku  anak,  serta  menambahkan  ilmu  pengetahuan  pada  mereka  dapat  dilakukan  dengan  menciptakan  permainan  yang  didalamnya  terselip  pengetahuan  untuk  anak  sehingga secara tidak sadar bahwa sebenarnya mereka bermain sekaligus belajar.
Seperti  halnya  mengajarkan  pengetahuan  bagi  anak-anak  melaui  media  permainan,  memperkenalkan  kuliner  bagi  mereka  pun  dapat  dilakukan  dengan  cara yang sama, yaitu menyajikan  wisata kuliner itu  di dalam material permainan  mereka.  Dengan  adanya  permainan  dengan  konsep  wisata  kuliner,  sangat  berpotensi bagi anak untuk lebih mengetahui apa saja  kuliner-kuliner  yang ada di  suatu tempat.
  Untuk menciptakan sebuah permainan yang dapat memperkenalkan wisata  kuliner  Kota Solo di kalangan anak-anak, maka penulis ingin merancang sebuah  media  permainan  monopoly,  yaitu  “Monkus”  (Monopoli  Kuliner  Solo).  Monkus ini sama seperti  monopoly  pada umumnya, hanya saja di sini yang ingin disajikan  adalah  tempat-tempat  wisata  Kota  Solo.  Konsep  permainan  monopoly  adalah  konsep permainan yang sangat sesuai untuk memperkenalkan  wisata dan kuliner suatu  tempat.  Dengan  terwujudnya  permainan  ini  diharapkan  anak-anak  dapat  lebih  mengenal  wisata  kuliner  yang  khas  di  Kota  Solo  sebagai  aset  yang  harus  dijaga,  dibanggakan,  dan  diperkenalkan  lagi  kepada  masyarakat  domestik  dan  internasional.
B.  Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam perancangan media permainan  monopoli  ini  adalah antara lain:.
1.  Bagaimana memperkenalkan wisata kuliner khas Kota Solo  melaui media  permainan monopoli?.
2.  Bagaimana mempromosikan  media permainan monopoli “Monkus”  dengan konsep wisata kuliner Kota Solo terhadap masyarakat?.
C.  Tujuan Tujuan  yang ingin dicapai dari perancangan media permainan ini adalah:.
1.  Untuk memperkenalkan wisata kuliner khas Kota Solo melalui media  permainan monopoli.     2.  Untuk mempromosikan  media permainan monopoli “Monkus” dengan  konsep wisata kuliner Kota Solo terhadap masyarakat .
D.  Target Visual.
Media  yang  digunakan  untuk  memperkenalkan  Kota  Solo  yaitu  media  permainan yang berupa:.
1.  Karya Utama.
Karya Utama berupa Monkus yang terdiri dari:.
a.  Papan Monkus.
b.  Pion.
c.  Kartu Misi Kuliner.
d.  Kartu Siapa Tahu?.
e.  Kartu Hak Milik Warung.
f.   Kartu Bebas Penjara.
g.  Kartu Voucher Makan.
h.  Uang Monkus.
i.   Bintang .
j.   Dadu.
k.  Packaging.
2.  Karya Pendukung.
a.  Promosi 1)  Poster .
2)  X-Banner .
  3)  Halaman Facebook.
4)  Halaman Twitter.
b.  Merchandise.
1)  Kaos.
2)  Stiker.
3)  Pin.
4)  Gantungan kunci.
5)  Mug.
6)  Tas.
E.  Target Market dan Audience.
Target  Market  dan  Target  Audience  perancangan  media  permainan  ini  adalah sebagai berikut:.
1.  Segmentasi Geografis.
Segmentasi  Geografis  merupakan  pengelompokkan  berdasarkan  kekeberadaan  tempat  tinggal  target.  Dari  segi  wilayah  target  audience  kampanye ini adalah  masyarakat  yang berada di  wilayah Solo  dan seluruh  Indonesia.
2.  Segmentasi Demografis.
Segmentasi  Demografis  merupakan  pengelompokkan  berdasarkan  usia  dan  jenis  kelamin  target.  Berdasarkan  segmen  demografis  target  audience kamapanye ini adalah : .
  a.  Jenis Kelamin    : laki-laki dan perempuan.
b.  Usia     : 11 - 40 tahun.
c.  Pendidikan   : SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
d.  Agama     : semua pemeluk agama.
e.  Status Ekonomi   : menengah ke atas.
3.  Segmentasi Psikografis.
Segmentasi  Psikografis  merupakan  pengelompokkan  berdasarkan  psikologis  atau  perilaku  target.  Segmentasi  Psikografis  pemasaran  media  permainan  ini  adalah  mereka  yang  berada  di  Solo  baik  yang  menetap  ataupun  yang  singgah  di  kota  ini,  khususnya  remaja  yang  suka  berlibur  menikmati  wisata  kuliner  dan  suka  membeli  barang-barang  unik  desain  dan bentuknya.
F.  Metode Pengumpulan Data.
Untuk mendapatkan data-data pendukung yang berguna untuk memahami  topik yang diangkat ini, maka metode pengumpulan data dilakukan melalui :.
1.  Tinjauan Pustaka.
Data diperoleh dari kempulan dan obsevasi studi  kepustakaan dan  buku-buku  yang  sesuai  dengan  permasalahan  kajian.  Tinjauan  Pustaka  merupakan  langkah  yang  harus  dilakukan  sebelum  menentukan  metodologi penelitian yang akan dilakukan.
  2.  Observasi.
Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan  pada  umumnya  banyak  dilakukan  pada  penelitian  kualitatif,  studi  kasus  dan  kajian  kelompok  kecil.  Teknik  pengamatan  ini  ada  yang  bersifat  terstruktur,  yaitu  yang  menggunakan  suatu  instrumen  observasi  seperti  checklist  dan  ada  yang  bersifat  informal  dimana  fokus  penelitian  belum  direncanakan dari awal.
3.  Wawancara (Interview).

Wawancara  merupakan  sebuah  cara  pengumpulan  data  dengan  jalan memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematika  dan  berlandaskan  pada  tujuan  penelitian.  Seperti  halnya  kuesioner,  wawancara  juga  ada  yang  terstruktur  dan  ada  yang  semi  informal.  Pada  wawancara terstruktur, pertanyaan-pertanyaan yang harus ditanyakan oleh  pewawancara  telah  disusun  dalam  bentuk  kuesioner  atau  panduan  wawancara.  Semakin  rinci  panduannya,  semakin  terstruktur  wawancaranya. 
Skripsi Sastra: Promosi Wisata Kuliner Solo Melalui Media Permainan Monopoli  

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi